Selasa, 16 Desember 2014

RESENSI NOVEL M. NASRUL FAUZAN




TUGAS BAHASA INDONESIA
RESENSI FILM “99 CAHAYA DI LANGIT EROPA”




MUHAMMAD NASRUL FAUZAN
XII IPS 3/13
2014/2015


A.      PENDAHULUAN

Film ini dirilis pada tahun 2013 yang bertema drama religi. Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, produser dari Ody M Hidayat dan ditulis oleh Alim Sudio, Hanum Salsabila, dan Rangga Almahendra. Film ini diperankan oleh Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah, Nino Dernandez, Dewi Sandra, Marissa Nasution, dan Alex Abbad. Lokasi pengambilan film ini di Negara Perancis, Negara Austria dan sekitar Eropa. Durasi dari film ini 100 menit.

                


B.      SINOPSIS
           Film ini adalah catatan perjalanan atas sebuah pencarian. Pencarian cahaya Islam. Tinggal di Eropa selama 3 tahun adalah untuk menjelajah Eropa dan segala isinya. Hingga akhirnya Hanum menemukan banyak hal lain yang lebih baik dari sekedar Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma. Pencariannya telah mengantarkan mereka pada daftar tempat-tempat ziarah baru di Eropa. Mereka tak menyangka Eropa sesungguhnya juga menyimpan sejuta misteri tentang Islam. Eropa dan Islam. Hanum dan Suaminya merasakan ada manusia-manusia yang terus bekerja untuk memperburuk hubungan keduanya. Perempuan muslim di Austria, yang bernama Fatma Pasha. Hanum dan Fatma mengatur rencana. Mereka akan mengarungi jejak-jejak Islam dari barat hingga ke timur Eropa. Dari Andalusia Spanyol hingga ke Istanbul Turki. Dan perjalanan pertamanya mengantarkan ke Kota Paris.
 Di Paris, Hanum bertemu dengan seorang mualaf, yang bernama Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukkan kepada Hanum bahwa Eropa juga adalah kebesaran Islam. Eropa menyimpan sejarah Islam yang luar biasa. Museum Louvre, Pantheon, Gereja Notre Dame hingga Les Invalides semakin membuatnya yakin dengan agamanya. Islam pernah bersinar sebagai peradaban paling maju di dunia, ketika dakwah bisa bersatu dengan kedamaian, bukan dengan teror atau kekerasan.







C.      KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Novel ini mengajarkan kita untuk selalu yakin dan cinta akan agama kita, Islam. Bahwa Islam memiliki seni, perdamaian, dan ilmu. Dan pada film dan novel ini kita tau bahwa di Eropa dulunya banyak sekali peradaban Islam. Selain itu, juga banyak kata kata mutiara yang memotivasi
Kekurangan novel ini yaitu bahasa percakapan baku sehingga kurang mudah untuk diresapi.


1 komentar:

  1. We ladalah, lha kok nongkrong di rumah orang. Rasanya saya pernah tahu Anda punya blog sendiri. Bagian yang paling penting kok justru paling minim pembicaraannya.

    BalasHapus