Rabu, 17 Desember 2014

Resensi Novel Negeri 5 Menara



RESENSI NOVEL
NEGERI 5 MENARA
OLEH : Eka Sabdaningtyas
XII IPS 3/ 10






A. PENDAHULUAN

Novel inspiratif ini dibuat oleh Ahmad Fuadi. Novel ini diterbitkan bulan Agustus tahun 2009 dengan halaman sebanyak 425. Tema novel karya Ahmad Fuadi ni yaitu pendidikan di pondok pesantren. Novel ini dilahirkan karena terinspirasi oleh pengalaman penulis sendiri selama menjalani pendidikan di Pondok Madani, Gontor, pelosok Jawa Timur. Novel Negeri 5 Menara ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Tak hanya cerita yang menarik, namun juga cerita yang disampaikan sangat inapiratif. Hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan "National Best Seller" dan "Indonesia's Most Inspiring Novel". Maka tak heran apabila novel ini banyak ditemukan ditoko buku terdekat.

B. SINOPSIS

Alif seorang pemuda asal Maninjau, Sumatra Barat memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke SMA yang ia inginkan bersama temannya, Randai. Namun keinginannya ditentang oleh orang tuanya. Mereka berharap Alif melanjutkan ke Madrasah Aliyah agar ia bisa menjadi pemimpin agama. Alif mendapat saran dari pamannya untuk melanjutkan ke Pondok Madani, Jawa Timur. Alif awalnya bimbang, namun akhirnya ia mengikuti saran pamannya. Dengan naik bus 3 hari 3 malam bersama sang ayah, ia akhirnya sampai di pondok Madani.
Dipondok ini Alif bertemu dengan Raja, Atang, Dulmajid, Baso dan Said. Alif juga memegang teguh mantra "Manjadda Wajadda" sejak pertama kali ia mendengar mantra ini di pondok. Makna ini memiliki makna bahwa siapa yang bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan pasti akan berhasil. Para santri di pondok ini selalu berkumpul di bawah menara masjid sambil melihat ke awan. Dengan melihat keindahan awan, mereka membayangkan impian mereka. Impian yang ingin mereka wujudkan.
Setelah beberapa tahun berpisah, akhirnya Alif bertemu kembali dengan teman semasa dipondok dulu. Mereka bertemu di London. Mereka saling bernostalgia, mengingat masa lalu dan mengingat impian mereka yang saat ini telah terwujud.


C. UNSUR INTRINSIK

Novel Negeri 5 Menara menghadirkan tokoh utama yang bernama Alif. Alif seorang pemuda yang penurut dan patuh terhadap orang tuanya. Ia rela tudak melanjutkan pendidikan ke SMA yang ia inginkan demi menuruti keinginan orang tuanya. Dulmajid yang jujur, paling keras, gemar membaca dan paling setia kawan. Baso, pemuda yang memiliki jiwa keislaman yang tinggi. Ia pergi ke pondok Madani ini untuk mendalami agama islam (hal. 46). Ada lagi Said makhluk raksasa dengan lengan hitam legam ini memiliki sifat yang dewasa. Bahjan ia ditunjuk menjadi ketua kelas (hal. 45). Raja, pria yang memiliki sifat percaya diri yang tinggi, tidak mudah putus asa. Walau pernah gagal masuj pindok namun ia tak menyerah. Tahun berikutnya ia mencoba. Dan disinilah ia sekarang. Menjadi murid di pondok Madani. Ia juga rajin membaca dan berwawasan luas (hal. 44). Terakhir si Atang. Memiliki sifat humoris dan penurah. Bahkan ia tak segan membayarkan angkot teman-temannya ketika mereka berkeliling Bandung (hal. )221.
Sesuai dengan tema novel ini, maka latar tempat kejadian dalam novel banyak terjadi didalam pondok. Seperti saat Alif sampai pertama kali dipondok Madani (hal. 30). Ketika Burhan mengajak santri baru berkeliling mengenal seluk-beluk pondok Madani (hal. 31-35). Alif dan sahabatnya juga sering menghabiskan waktu di bawah menara masjid untuk bercerita tentang impian mereka (hal. 94). Disamping itu, kelas juga menjadi tempat bagi para santri untuk belajar, menimba ilmu dalam menggapai impian mereka (hal. 104-105).
Suasana yang digambarkan dalam novel mampu membuat para pembaca ikut merasakannya. Seperti digambarkannya suasana tegang saat Alif marah kepada orang tuanya kala ia tak diperbolehkan melanjutkan ke SMA. Suasana senang, penuh harap ketika mereka memandang langit membayangkan impian mereka. Senang, gembira sekaligus terharu ketika Alif bertemu dengan teman seperjuangannya di London, dimana impian mereka kini telah tercapai.
Alur yang digunakan penulis yaitu campuran. Dapat dibuktikan dengan kisah yang awalnya menceritakan masa kini, hingga kemudian menceritakan kehidupan masa lalu. Setelah itu, cerita kembali lagi pada masa kini.
Gaya bahasa yang digunakan cukup sulit dipahami. Karena ini novel pendidikan di sebuah pesantren, maka banyak bahasa asing yang baru didengar.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Novel yang meraih penghargaan best seller ini memiliki beberapa kelebihan. Dengan membaca novel ini pembaca dapat ikut terinspirasi oleh kegigihan para tokoh dalam mengejar impian mereka. Memberikan banyak pelajaran mengenai nilai-nilai keislaman. Pembaca juga sekaligus dapat belajar bahasa asing yang disajikan novel ini. Novel yang sangat inspiratif sehingga cocok dijadikan bacaan untuk kaum pelajar. Indahnya persahabatan juga menjadi hal yang menarik dalam novel ini. Persahabatan yang mereka jalani benar-benar membawa dampak yang positif.
Disamping itu, novel ini memiliki kekurangan. Ada beberapa kata dalam bahasa asing yang tidak diterjemahkan. Seperti pada halaman 61 dan 63. Hal ini tentu saja menyulitkan bagi pembaca yang tidak tau akan maknanya.

D. KESIMPULAN

Novel ini memang menjadi salah satu novel paling direkomendasikan untuk dibaca. Bagi pelajar, novel Negeri 5 Menara ini dapat dijadikan acuan bagi mereka untuk menggapai impian mereka. Kegigihan serta kerja keras para tokoh patut diacungi jempol dalam meraih impian mereka. Novel ini mengandung banyak sekali pelajaran hidup yang patut dicontoh oleh pembaca. Jadi, novel ini sangat direkomendasikan bagi kalian yang suka membaca novel, terutama bagi pelajar. Karena dengan membaca novel ini, semangat dalam meraih impian akan muncul.

1 komentar:

  1. Ini, mengapa pada nongkrong di rumah orang. Sebaik-baik rumah adalah rumah sendiri.

    BalasHapus